Saham BUMI Melonjak 28% Usai Kuasai 100% Saham Wolfram Limited, Prospek Tambang Semakin Cerah

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kenaikan harga saham luar biasa sebesar 28% pada sesi perdagangan pertama hari Selasa, 11 November 2025, ditutup pada level Rp192 per saham. Lonjakan ini terjadi di tengah kelesuan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru melemah 0,33% ke posisi 8.363,15.

Kenaikan saham BUMI didorong oleh akuisisi strategis perusahaan terhadap 100% saham Wolfram Limited (WFL) pada 7 November 2025, dengan total transaksi mencapai sekitar Rp699 miliar (AUD63,5 juta). Penguasaan penuh atas WFL ini memperkuat portofolio pertambangan Bumi Resources, terutama dengan potensi produksi emas dan tembaga dari Wolfram yang diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham BUMI.

Sepanjang sesi pertama, harga saham BUMI bergerak di rentang Rp150 hingga Rp199 per saham dengan volume perdagangan mencapai 185 juta saham dan nilai transaksi sebesar Rp3,3 triliun, yang menunjukkan minat investor yang sangat besar. Dalam lima hari terakhir, harga saham BUMI sudah meningkat 39%, dan sepanjang tahun ini naik lebih dari 56%.

Menurut laporan, akuisisi penuh Wolfram ini tidak berdampak negatif pada operasional maupun keuangan Bumi Resources. Sebaliknya, langkah ini dipandang sebagai upaya memperkuat posisi Bumi di sektor pertambangan mineral, memperluas cakupan dari batu bara ke emas dan tembaga, yang diperkirakan mampu mendongkrak kinerja jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

Selain itu, investor asing juga tercatat masih aktif memborong saham BUMI, meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan yang kini mencapai Rp71,3 triliun. Analis memperkirakan dengan valuasi saham yang relatif murah di sektor tambang, BUMI memiliki potensi kenaikan harga yang signifikan ke depan.

Dengan penguasaan atas Wolfram Limited, Bumi Resources menargetkan produksi batu bara di kisaran 78-82 juta ton untuk tahun 2025 serta memperkuat diversifikasi produksi mineralnya. Hal ini semakin mengukuhkan posisi BUMI sebagai salah satu emiten pertambangan terkemuka di Indonesia dengan prospek pertumbuhan yang positif.