
Ketegangan Meningkat: Latihan Militer AS-Korea Selatan Picu Reaksi Keras dari Korea Utara
Amerika Serikat dan Korea Selatan kembali melakukan latihan militer gabungan bertajuk "Freedom Shield 2025" yang dimulai pada 10 Maret dan akan berlangsung hingga 21 Maret 2025. Latihan ini melibatkan pelatihan langsung, virtual, dan berbasis lapangan sebagai bagian dari upaya penguatan kerja sama keamanan kedua negara.
Namun, latihan ini menuai reaksi keras dari Korea Utara. Kementerian Luar Negeri Pyongyang mengutuk latihan tersebut sebagai "tindakan provokatif berbahaya" yang berpotensi memicu perang tidak disengaja akibat kesalahpahaman atau tembakan yang meleset. Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah insiden di mana dua jet tempur Angkatan Udara Korea Selatan secara keliru menjatuhkan delapan bom di sebuah desa selama latihan gabungan dengan pasukan AS pada 6 Maret.
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, menegaskan akan melakukan "aksi balasan" sebagai respons terhadap latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan, yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap keamanan negaranya. Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat seiring dengan seringnya uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara sebagai respons terhadap latihan militer gabungan tersebut.
Sementara itu, di ranah ekonomi dan diplomatik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung telah merencanakan pertemuan pada 25 Agustus 2025 untuk merumuskan rincian kesepakatan perdagangan terbaru antara kedua negara. Kesepakatan ini mencakup pengurangan tarif, investasi besar dalam sektor manufaktur seperti semikonduktor, baterai, dan industri kapal, serta kemitraan strategis dalam keamanan ekonomi dan teknologi canggih.
Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua negara di tengah situasi geopolitik yang tegang. Namun, latihan militer yang sedang berjalan menjadi titik fokus perhatian dunia karena potensi risiko konflik fisik antara Korea Selatan dan Korea Utara yang dapat berdampak luas di kawasan Asia Timur.