Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025: Momentum Pulihkan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Setiap tanggal 5 November, Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), sebuah momen penting untuk mengingat dan meningkatkan kesadaran mengenai pelestarian flora dan fauna yang menjadi kekayaan alam bangsa. Pada tahun 2025, peringatan ini mengusung tema "Pulihkan Keanekaragaman Hayati, Lestarikan Kehidupan Bumi," yang menekankan urgensi aksi nyata dalam menjaga harmoni ekosistem dan keberlangsungan kehidupan di bumi.

Berbagai kegiatan edukatif dan kampanye publik dilaksanakan di seluruh negeri, mulai dari digital campaign seperti Google Doodle yang menampilkan kekayaan hayati Indonesia, termasuk satwa ikonik seperti Orangutan, Burung Cenderawasih, Hiu Paus, hingga bunga langka Rafflesia. Selain itu, di lembaga konservasi dan sekolah dilaksanakan program edukasi seperti "Safari Goes to School" dan pelatihan penyelamatan satwa, misalnya aktivitas "snake rescue" untuk anak-anak sebagai media pembelajaran praktis.

Di lapangan, aksi penanaman pohon dan bibit flora lokal serta pameran flora dan fauna menjadi bagian dari rangkaian peringatan sebagai wujud kepedulian langsung terhadap alam. Tak kalah penting, di daerah seperti Papua, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional menjadi momentum strategis menjaga flora dan fauna endemik yang khas dan menjadi kebanggaan nasional. Pemerintah daerah, masyarakat adat, pelajar, dan organisasi lingkungan bergandengan tangan dalam upaya konservasi dan kampanye pelestarian keanekaragaman hayati lokal.

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional bukan sekadar perayaan; ia merupakan panggilan aksi kolektif bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus melestarikan sumber kehidupan, menjaga keseimbangan alam, dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati kekayaan biodiversitas nusantara yang unik dan luar biasa. Di tahun 2025 ini, momen ini juga menjadi pengingat bahwa pelestarian bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan demi keberlangsungan bumi kita.