
Siklon ‘MATMO’ Tetik Cuaca Ekstrem di Indonesia, Wilayah Mana Saja yang Wajib Waspada?
Siklon tropis kembali menjadi sorotan di Indonesia memasuki Oktober 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pembentukan siklon tropis “MATMO” di timur Filipina menjadi pemicu utama peningkatan curah hujan dan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Nusantara hingga 8 Oktober 2025[1][2]. Dampak tidak langsung dari siklon ini memicu terbentuknya zona konvergensi angin yang memengaruhi pola hujan, terutama di Indonesia bagian timur, termasuk Papua, Maluku Utara, hingga perairan utara Papua.
Menurut data terakhir BMKG, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tercatat di Jawa Barat (142,6 mm/hari), Bengkulu (71,2 mm/hari), hingga Papua (85,8 mm/hari) pada akhir September lalu[1]. Dalam sepekan ke depan, kondisi cuaca diperkirakan tetap fluktuatif dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, genangan, bahkan longsor di daerah rawan[2].
Pada 7–8 Oktober 2025, sebanyak 16 provinsi masuk kategori waspada, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra bagian tengah dan selatan, sebagian besar Kalimantan, serta Papua[2]. Lima provinsi lainnya bahkan masuk kategori siaga karena berpotensi mengalami hujan sangat lebat. BMKG juga mengeluarkan imbauan khusus untuk masyarakat di daerah terdampak agar selalu memperbarui informasi cuaca, menghindari daerah rawan banjir dan longsor, serta waspada terhadap potensi banjir bandang akibat intensitas hujan tinggi.
Selain hujan lebat, efek siklon juga terasa di wilayah perairan. BMKG memperingatkan potensi gelombang setinggi 1,25–2,5 meter di sejumlah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 8 Oktober, sehingga nelayan dan pengguna perahu perlu ekstra waspada[4]. Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di Selat Sape bagian utara dan selatan, Selat Flores-Lamakera, serta perairan lainnya di NTT[4].
Sementara itu, laporan terbaru dari Malaysia menyebutkan tidak ada sistem siklon tropis yang signifikan yang memengaruhi wilayah mereka hingga 6 Oktober 2025[3]. Hal ini menegaskan bahwa dampak siklon MATMO lebih dominan di Indonesia, terutama wilayah timur hingga tengah.
Dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, BMKG menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mitigasi bencana. Masyarakat diimbau memanfaatkan aplikasi InfoBMKG dan media resmi untuk mendapatkan informasi cuaca terbaru, serta selalu siap siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba ini[2].
Tags:
Sources:
www.bmkg.go.id
disway.id
www.met.gov.my
www.antaranews.com
kaltimtoday.co
www.met.gov.my