Ghislaine Maxwell: Transkrip Wawancara DOJ dan Perkembangan Terbaru Kasusnya

Ghislaine Maxwell kembali menjadi sorotan publik setelah adanya kabar bahwa Transkrip wawancara selama sembilan jam yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) berpotensi akan dirilis ke publik dalam waktu dekat. Wawancara tersebut dilakukan oleh Deputi Jaksa Agung Todd Blanche dan berlangsung selama dua hari berturut-turut.

Dalam transkrip yang tengah dipertimbangkan untuk dipublikasikan ini, Maxwell menyatakan bahwa selama interaksinya, Presiden Donald Trump tidak pernah melakukan hal-hal yang mencurigakan atau berisiko dari sisi hukum di hadapannya. Pernyataan ini menjadi perhatian karena sebelumnya banyak spekulasi mengenai keterlibatan tokoh-tokoh penting dalam kasus yang melibatkan Maxwell dan almarhum Jeffrey Epstein.

Sejauh ini, pemerintah Trump juga sedang mempertimbangkan opsi untuk membebaskan Maxwell melalui pemberian grasi, meskipun hal ini belum diputuskan secara resmi. Maxwell sendiri tengah mengajukan banding atas vonis hukuman 20 tahun penjara yang dijatuhkan padanya pada 2022 di pengadilan tertinggi Amerika Serikat, U.S. Supreme Court.

Belakangan ini, Maxwell juga dipindahkan dari penjara federal di Tallahassee, Florida, ke kamp penjara federal yang kondisinya lebih longgar di Texas, sebuah perpindahan yang disebut "sangat tidak biasa" oleh beberapa mantan pejabat penjara federal, menimbulkan perdebatan mengenai perlakuan yang diterimanya.

Selain itu, Maxwell masih menghadapi tekanan dari Komite Pengawasan DPR AS yang ingin melakukan wawancara dengannya terkait berbagai aspek yang belum terungkap dari kasus ini. Tim kuasa hukumnya menyatakan bahwa mereka membuka kemungkinan pertemuan tersebut, namun belum ada keputusan definitif.

Perkembangan ini menandai babak terbaru dalam kasus yang telah menyita perhatian internasional selama beberapa tahun, memperdalam upaya pencarian kebenaran atas pelanggaran yang diduga melibatkan jaringan perdagangan seks dan figur-figur publik terkenal.

Hingga saat ini, baik Gedung Putih maupun DOJ belum memberikan komentar resmi terkait rencana publikasi transkrip wawancara dan isu grasi yang sedang hangat diperbincangkan.