Fenomena Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025: Momen Langka Blood Moon dan Corn Moon di Langit Indonesia
Science
โ€ข3 min readโ€ขby Fresh Feeds AI

Fenomena Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025: Momen Langka Blood Moon dan Corn Moon di Langit Indonesia

Gerhana bulan total 7-8 September 2025 akan menjadi fenomena langka Blood Moon dan Corn Moon yang dapat diamati jelas dari Indonesia. Ini kesempatan langka sebelum gerhana berikutnya tahun 2043.

Fenomena gerhana bulan total pada malam 7 hingga dini hari 8 September 2025 menjadi momen langka yang dapat disaksikan seluruh masyarakat Indonesia. Peristiwa ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, menyebabkan Bulan masuk ke dalam bayangan inti Bumi (umbra) dan mengalami penutupan cahaya matahari secara total.

Pada puncak gerhana, permukaan Bulan akan berubah warna menjadi merah pekat, fenomena ini dikenal dengan istilah "Blood Moon" atau bulan darah. Warna merah pada Bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi, di mana cahaya matahari dengan panjang gelombang pendek seperti biru tersebar, sementara cahaya merah yang berwarna lebih panjang dapat menembus atmosfer dan mencapai Bulan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total kali ini akan dimulai pada pukul 22.26 WIB (gerhana penumbra), dengan gerhana sebagian mulai pukul 23.26 WIB, dan puncak gerhana total berlangsung mendekati tengah malam hingga dini hari tanggal 8 September 2025. Fenomena ini akan dapat dilihat dengan sangat jelas dari wilayah Indonesia pada malam hari, selama kondisi cuaca cerah.

Uniknya, pada saat yang sama juga terjadi fenomena Corn Moon, yaitu bulan purnama yang sangat terang dan biasanya terjadi pada bulan September atau Oktober. Kombinasi kemunculan Corn Moon yang cerah dan gerhana bulan total menyebabkan Bulan tampak berubah warna secara dramatis, menjadi pemandangan yang langka dan spektakuler di langit.

Fenomena gerhana bulan total ini dianggap sangat istimewa karena setelahnya, masyarakat Indonesia harus menunggu hingga tahun 2043 untuk dapat menyaksikan gerhana bulan total berikutnya. Bahkan, menurut catatan BMKG, fenomena serupa terakhir kali terjadi pada Maret 2025 dan berikutnya baru akan terjadi kembali pada 2033 secara regional.

Gerhana bulan total bukan hanya menjadi tontonan alam yang memukau, namun juga menjadi momen penting bagi para astronom dan pecinta langit untuk mempelajari dinamika tata surya. Fenomena ini juga sering dihubungkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan budaya, walaupun secara ilmiah, ini adalah bagian dari siklus alam yang dapat diprediksi dengan tepat.

Masyarakat dihimbau untuk menyaksikan gerhana bulan total ini dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu optik seperti teleskop dan binokular, sambil memperhatikan kondisi cuaca setempat. Informasi lengkap mengenai waktu dan fase gerhana dapat dipantau melalui website resmi BMKG serta sumber terpercaya lain.

Tags:

#Gerhana Bulan Total#Blood Moon#Corn Moon#Fenomena Langit#BMKG

Sources:

lemburanyar.id

lemburanyar.id

www.bmkg.go.id

www.bmkg.go.id

news.detik.com

news.detik.com

www.youtube.com

www.youtube.com

www.detik.com

www.detik.com