
Amerika Serikat vs Haiti: Tantangan Baru dalam Hubungan Bilateral
Tren terbaru dalam hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Haiti mencuat di tengah beberapa kontroversi dan kebijakan baru. Pada awal Juni 2025, Amerika Serikat mengumumkan larangan perjalanan bagi warga dari 12 negara mayoritas hitam, termasuk Haiti, yang menuai protes dan kecaman karena dianggap sebagai kebijakan yang diskriminatif[1].
Di sisi lain, pemerintahan AS di bawah Presiden Trump telah memperketat kebijakan imigrasi, yang mempengaruhi ribuan warga Haiti, Kuba, Nikaragua, dan Venezuela. Mereka yang sebelumnya mendapatkan izin sementara untuk tinggal dan bekerja di AS sekarang diinstruksikan untuk meninggalkan negara itu setelah pemberitahuan resmi dikirimkan melalui email[3].
Situasi di Haiti sendiri terus memburuk dengan kekerasan geng yang tak terkendali, meskipun adanya misi PBB yang didukung pasukan Kenya[4]. Pakar HAM PBB mendesak pemerintah AS untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya terkait status perlindungan sementara bagi warga Haiti, yang dijadwalkan berakhir pada Agustus[4].
Hubungan antara Amerika Serikat dan Haiti terus bergolak di tengah tantangan keamanan dan ketegangan politik. Kedua negara terus berhadapan dengan isu-isu yang kompleks, mulai dari kebijakan imigrasi hingga situasi keamanan di Haiti.
Tags:
Sources:
www.haitianstudies.org
video.kompas.com
hidayatullah.com
www.voaindonesia.com
www.antaranews.com